Senin, 17 November 2008

Berbelas Kasihannlah...


Berbelas-kasihlah kepada sesama hamba-Nya. Janganlah berbuat aniaya terhadap mereka, baik dengan mulutmu atau dengan tanganmu, maupun dengan cara-cara lain. Hendaklah kamu selamanya berusaha menyampaikan kebaikan bagi sesama makhluk. Janganlah berlaku sombong terhadap siapa pun, sekalipun terhadap bawahanmu juga. Janganlah mencaci-maki orang lain, sekalipun ia mencaci-makimu. Hendaklah bersikap merendah-rendah, lemah-lembut, berkeniatan suci, kasih sayang terhadap sesama makhluk sehingga kamu dihargai Allah.

Banyak orang menampakkan perangai lemah-lembut, akan tetapi di dalam dirinya ia tak ubah seperti serigala tabiatnya. Banyak orang pada penampakan lahirnya bersih, namun di dalam hati mereka terdapat ular-ular berbisa. Maka, kamu tidak akan dapat diterima di hadirat Allah selama keadaan lahir dan keadaan bathinmu tidak serupa.


Seandainya kamu jadi orang besar, berbelas-kasih lah terhadap orang-orang kecil dan janganlah menghina mereka. Seandainya kamu orang berilmu, berilah orang-orang yang tidak berpengetahuan nasihat dan janganlah merendahkan mereka dengan menonjolkan kepandaianmu.

Andaikan kamu hartawan, maka berbaktilah kepada orang-orang miskin dan janganlah takabur dengan menunjukkan sikap keaku-akuan. Takutilah langkah-langkah yang dapat membawa kepada kebinasaan.

Hendaklah takut kepada Tuhan dan tempuhlah jalan ketakwaan. Janganlah menyembah makhluk. Berpasrah dirilah kepada Tuhanmu dan berpalinglah dari dunia. Jadilah kepunyaan Dia sepenuhnya dan jalanilah kehidupan bagi Dia semata-mata. Dan bencilah segala kenajisan dan dosa demi Dia, sebab Dia adalah wujud yang suci. Hendaklah tiap-tiap hari bilamana fajar menyingsing memberi kesaksian bahwa kamu telah melewatkan hari dengan penuh ketakwaan dan tiap-tiap petang hendaklah menjadi saksi bahwa kamu menjalani siang hari dengan hatimu merasa takut terhadap Allah.

(Sumber: Buku BAHTERA NUH, Salah satu Karya Agung Dari Hazrat Mirza Ghulam Ahmad - Pendiri Jamaah Islam Ahmadiyah)

Sekilas MiKroTik

hueheheh....setelah beberapa hari ini cape otaatik router...akhir...nya gwa putusin buat router pake mikrotik...ini ada tutorial buat mkrotik router

MikroTik RouterOS™, merupakan system operasi Linux base yang diperuntukkan
sebagai network router.

Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa
dilakukan melalui Windows application (WinBox).

Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang akan
dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk
penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.

Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll)
disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. Fasilitas
pada mikrotik antara lain sebagai berikut :

- Protokoll routing RIP, OSPF, BGP.

- Statefull firewall

- HotSpot for Plug-and-Play access

- remote winbox GUI admin

Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com.


Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli
licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan.

Free trial hanya untuk 24 jam saja. Kita bisa membeli software mikrotik dalam
bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module (DOM). Jika kita
membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal menancapkan DOM pada slot IDE PC
kita.



Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan
untuk jaringan sederhana sebagai gateway server.



1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.

2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console : MikroTik v2.9.7 Login: admin
Password:

Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default
adalah admin dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol
enter.

3. Untuk keamanan ganti password default

[admin@Mikrotik] > password old
password: ***** new password: ***** retype new password: ***** [admin@
Mikrotik]] >

4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server
akan diganti menjadi “Cyborg”

[admin@Mikrotik] > system identity set name=Cyborg

[admin@Cyborg] >

5. Melihat interface pada Mikrotik Router

[admin@Mikrotik] >
interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE
RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500 1 R ether2 ether 0 0 1500

[admin@Mikrotik]
>

6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik.

Misalkan ether1 akan kita
gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita
gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1

[admin@Cyborg] > ip
address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interfac e=ether1

[admin@Cyborg]
> ip address add address=172.16.0.1 netmask=255.255.255.0 interfac e=ether2


7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan

[admin@Cyborg] >ip
address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK
BROADCAST INTERFACE 0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1 1
172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2

[admin@Cyborg] >

8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254


[admin@Cyborg] > /ip route add gateway=192.168.0.254

9. Melihat Tabel routing
pada Mikrotik Routers

[admin@Cyborg] > ip route print Flags: X - disabled, A -
active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf #
DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE 0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1
ether2 1 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether1 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254
ether1

[admin@Cyborg] >

10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi
sudah benar

[admin@Cyborg] > ping 192.168.0.254 192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64
time<1 ms 192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 2 packets transmitted, 2
packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms

[admin@Cyborg] >

11. Setup DNS pada Mikrotik Routers

[admin@Cyborg] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10
allow-remoterequests= no

[admin@Cyborg] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11
allow-remoterequests= no

12. Melihat konfigurasi DNS

[admin@Cyborg] > ip dns
print primary-dns: 192.168.0.10 secondary-dns: 192.168.0.11
allow-remote-requests: no cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used:
16KiB

[admin@Cyborg] >

13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama
domain

[admin@Cyborg] > ping yahoo.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48
time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms

[admin@Cyborg] > Jika sudah berhasil
reply berarti seting DNS sudah benar.

14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan
kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network
dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.

[admin@Cyborg] > ip
firewall nat add action=masquerade outinterface= ether1 chain: srcnat

[admin@Cyborg] >

15. Melihat konfigurasi Masquerading

[admin@Cyborg] ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat
out-interface=ether1 action=masquerade

[admin@Cyborg] >

Setelah langkah ini bisa
dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil
berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway
server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan
WinBox yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita.
Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka
http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ.



Jika kita menginginkan client
mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada
Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :

1.Buat IP address pool /ip pool add name=dhcp-pool
ranges=172.16.0.10-172.16.0.20

2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang
akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24
dan gatewaynya 172.16.0.1 /ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24
gateway=172.16.0.1

3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan
pada interface ether2 )

/ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool


4. Lihat status DHCP server

[admin@Cyborg] > ip dhcp-server print Flags: X -
disabled, I - invalid # NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP 0 X
dhcp1 ether2 Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu
dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5.

5. Jangan Lupa dibuat enable dulu
dhcp servernya

/ip dhcp-server enable 0 kemudian cek kembali dhcp-server seperti
langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif.

6. Tes Dari client

Kamis, 13 November 2008

Apa ERP itu??

’ERP is a complete enterprise wide business software solution. The ERP system consists of software support modules, such as: marketing and sales, field service, product design and development, production and inventory control, procurement, distribution, industrial facilities management, process design and development, manufacturing, quality, human resources, finance and accounting, and information services’

Sementara Daniel O’Leary mendefinisikannya sebagai:

’ERP systems are computer based systems designed to process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning, production, and customer response. In particular ERP systems will be assumed to have certain characteristics’


Dari kedua definisi tersebut, jelas terlihat bahwa konsep ERP dikembangkan dengan latar belakang pemikiran perlunya dilakukan aktivitas pengintegrasian proses secara lintas fungsi di dalam perusahaan, agar dapat lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan pelanggan atau “customer”. Dilibatkannya aplikasi atau software dalam konsep ERP adalah semata-mata karena perangkat teknologi tersebut dapat memberikan nilai tambah berupa: penghapusan proses-proses yang tidak perlu (process elimination), penyederhanaan proses-proses yang rumit atau bertele-tele (process simplification), penyatuan proses-proses yang redundan (process integration), dan pengotomatisasian proses-proses yang manual (process automation).

Sebagai tambahan, pengertian integrasi menyangkut hal-hal sebagai berikut:
• Penghubungan antar berbagai aliran proses bisnis.
• Teknik komunikasi.
• Sinkronisasi operasi bisnis.
• Koordinasi operasi bisnis.

Karakteristik tertentu dari ERP yang dimaksud dalam definisi ERP oleh Daniel E. O’Leary di atas meliputi hal-hal sebagai berikut ini:

• Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
• Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
• Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
• Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
• Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
• Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
• Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.
• Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.

Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

• ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
• ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
• ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan pembetulan banyak sistem komputer yang terpisah.
• ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor saja. Dengan ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan ’Bagaimana keadaan kita ?’ tetapi lebih-lebih mampu menjawab pertanyaan ’Apa yang kita kerjakan untuk menjadi lebih baik ?’
• ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan memadukannya.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa tidak selalu aktivitas “perampingan” proses tersebut berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Karena, di beberapa perusahaan salah satu alasan untuk menerapkan konsep ERP adalah untuk melakukan empowerement terhadap manajemen dan karyawannya. Artinya, yang bersangkutan tidak perlu lagi membuang banyak waktu untuk melakukan proses-proses yang bersifat administratif (non value added activities), melainkan dapat lebih banyak meluangkan waktunya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat strategis, seperti: bagaimana mengembangkan perusahaan, bagaimana mencari sumber-sumber pendapatan baru, bagaimana mencari pelanggan lebih banyak, bagaimana menjalin hubungan lebih baik dengan mitra bisnis, dan lain sebagainya.

Namun, hal itu bukan berarti tidak adanya kasus pemutusan hubungan kerja. Karena banyak sekali kasus penerapan ERP yang bersamaan dengan penerapan konsep manajemen perubahan (change management), semacam Business Process Reengineering (perubahan secara radikal untuk meningkatkan perbaikan kinerja usaha secara dramatis), yang salah satu konsekuensi logisnya adalah perampingan jumlah karyawan.

Keuntungan menggunakan sistem ERP sering kali sulit untuk mengukur secara kuantitatif, karena 1). kadang-kadang ERP meningkatkan pendapatan dan mengurangi biayam namun secara tidak kelihatan sehingga sulit untuk diukur, dan 2) kadang-kadang perubahan dan keuntungan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga sulit dilacak kembali.

Hanya saja, hal-hal berikut ini dapat disampaikan sebagai faktor yang mempengaruhi pengembalian investasi yang ditanamkan untuk penggunaan ERP:

• Karena ERP mengurangi, bahkan mungkin menghilangkan, usaha percuma dan duplikasi data, maka akan ada penghematan dalam biaya operasi. Salah satu studi menunjukkan bahwa 33% perusahaan memperoleh penghematan biaya dalam manajemen pesanan penjualan, dan 34% mengatakan bahwa sistem ERP mereka sangat mengurangi kebutuhan jumlah karyawan.
• Karena sistem ERP dapat membantu arus barang dan jasa dengan lebih cepat, lebih banyak penjualan dapat diciptakan untuk setiap bulan.
• Beberapa perusahaan yang tidak menggunakan sistem ERP kadang-kadang terpaksa ditutup karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan yang menggunakan ERP. Pertanyaan yang cukup sulit dijawab ialah bagaimana mengukur keuntungan keuangan ini agar perusahaan dapat tetap hidup.
• Pelaksanaan sistem ERP yang lancar akan menghilangkan frustrasi di kalangan pemasok, pegawai sendiri, pelanggan, dan distributor, dimana keuntungan ini sulit dihitung secara kuantitatif.
• Karena penghematan biaya dan penambahan pendapatan terjadi dalam waktu yang lama, maka sulit juga menghitung berapa nilai uang yang didapat sebagai akibat investasi ERP untuk pertama kalinya.
• Karena implementasi ERP memerlukan waktu, dan sementara itu mungkin ada faktor lain dalam bisnis yang mempengaruhi keuntungan dan biaya perusahaan, maka sulit mengisolasi pengaruh yang hanya diakibatkan oleh implementasi ERP.
Pengembalian investasi biasanya dapat dihitung dengan perhitungan return on investment (ROI). ROI adalah rasio antara keuntungan proyek dan biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut. Untuk kasus implementasi ERP perhitungan ini tidak mudah, karena sering kali keuntungan yang didapat tidak dapat dihitung secara kuantitatif dan berbagai sebab lainnya, seperti telah disebutkan di atas.

Namun, beberapa perusahaan toh mencoba menghitung ROI ini. Misalnya Pitney Bowes, perusahaan pembuat mesin fax dan fotokopi, mengatakan bahwa pengembalian investasi ERP didapat hampir secara langsung, berupa pengurangan biaya operasi total sebesar 28%, kenaikan penjualan sebesar 4% (dari $ 4 miliar per tahun), dan peningkatan akurasi agen penjualan sebesar 41%, yang berarti meningkatkan kepuasan pelanggan.

Toro, pedagang besar dari pabrik pemotong rumput, mengaku memperoleh keuntungan dari implementasi ERP dalam jangka panjang. Toro menghabiskan biaya US$ 25 juta untuk sistem ERP selama 4 tahun. Semula, sulit menghitung berapa ROI yang diperoleh. Kemudian dengan bertambahnya jumlah pelanggan, maka lebih mudah menghitung ROI ini. Misalnya, diperoleh penghematan sebesar US$ 10 juta dalam bentuk pengurangan persediaan barang, sebagai hasil dari perbaikan pengelolaan persediaan, pergudangan, dan metoda distribusi. Tetapi ada juga, misalnya Fox Meyer, yang mengalami bangkrut gara-gara mengimplementasikan ERP ini. Tentu ada sebab-sebab tertentu yang menyebabkan kegagalan implementasinya.









Minggu, 09 November 2008

Alamat IP versi 6

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.