Selasa, 30 Desember 2008

Apa itu DHCP?

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.


Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

Senin, 29 Desember 2008

Apa itu Server?

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.

Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.

Sabtu, 27 Desember 2008



Mikrotik adalah salah satu distro linux yang dikhususkan untuk router dengan fitur - fitur yang cukup lengkap dan cukup mudah untuk di konfigurasi, Mikrotik Router dapat menjadi pilihan bagi para pemula yang ingin memperdalam ilmu networking.

Beberapa fitur - fitur yang disediakan Mikrotik antara lain NAT, VPN, Proxy, Hotspot, Bandwidth limiter, dll cukup lengkap untuk membangun sebuah router.

Kebutuhan spesifikasi hardware yang dibutuhkan Mikrotik tidaklah terlalu tinggi, kebetulan penulis menggunakan sebuah PC Pentium III dengan memory 128 Mb dan Hard Disk 10 Gb.

Satu hal yang perlu diperhatikan didalam proses instalasi Mikrotik adalah memastikan PC memiliki CD ROM karena proses instalasi akan dilakukan melalui CD dan PC memiliki minimal dua ethernet card.


Berikut tahapannya :
1. Silahkan Download CD Mikrotiknya di sini CD Mikrotik-2.9.27-cracked.iso
2. Seting bios agar PC boot pertama kali dari CD

3. Masukan CD Mikrotik

4. Restart PC

5. Bila proses boot melalui CD Mikrotik berhasil, biasanya pada monitor akan muncul
tulisan

ISOLINUX 2.08 xxxxx xxxxx xxxx
Loading linux.......
Loading initrd.rgz.....
.... dan seterusnya

6. Selanjutnya akan muncul menu pilihan paket instalasi

Welcome to Mikrotik Router Software Instalation
.... dan seterusnya

Berhubung penulis akan menggunakan Router Mikrotik ini untuk uji coba, maka
penulis memilih melakukan instalasi semua paket yang tersedia dengan cara menekan
a lalu menekan i untuk melanjutkan proses instalasi.

7. Kemudian akan muncul peringatan bahwa semua data dalam harddisk akan terhapus
bila melakukan proses instalasi.

Warning: all data on the disk will be erased!

Continue? [y/n]

Ketik y untuk melanjutkan proses instalasi.

8. Peringatan untuk tetap menggunakan konfigurasi lama.

Do you want to keep old configuration? [y/n]

ketik n karena kita akan meng-install fresh Mikrotik

9. Proses instalasi akan berlangsung beberapa menit, kurang lebih 10-15 menit. Bila
proses instalasi sudah selesai, akan muncul pemberitahuan :

Software installed.
Press ENTER to reboot

10.Keluar CD, kemudian tekan enter untuk reboot PC. Terkadang CD tidak bisa kita
keluarkan, mungkin karena CD masih di mount system, jangan panik, tekan saja
enter dan buru - buru mengeluarkan CD sebelum proses reboot berlangsung.

11.Ucapkan Alhamdhulilah...

Nah, sekarang proses instalasinya sudah selesai.
Hore.....
sekarang anda bisa belajar printah-perintah yang selanjutnya.....

DNS Server linux debian

server dalam jaringan adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh kita lalaikan
karena server adalah sesuatu yang sangat penting sekaligus induk dari sebuah jaringan maka dari itu server harus di konfigurasikan seoptimal mungkin dan seaman mungkin

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.

Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.

Konfigurasi DNS Server di linux Debian berbasis Text

sebelum instalasi DNS server kita harus terlebih dahulu menginstal BIND9 dahulu, dengan cara:

masukan root

ketik cd /

install bind 9 dengan perintah apt-get install bind9

dengan masukan cd debian 1 dan 4 (cd yang diminta)


lalu cd etc/bind/




lalu edit file named.conf dengan perintah pico named.conf atau vi named.conf
cari tulisan
zone"127.in-addr-arpa"{

type master ;

file "/etc/bind/db.127";

};

maka tambahkan dibawahnya
zone "dean.com"{

type master;

file "/var/cache/bind/db.debian";

};

zone "192.in-addr.arpa"{

type master;

file "/var/cache/bind db.192";


};

kemudian save dengan tekan ctrl+x, pilih yes dengan tekan y.

Lalu copy file db.127 dan db.local pada directory yang sama dan kita pindahkan pada directory /var/cache/bind

Kemudian kita ganti nama menjadi




db.127 ==> db.192
dengan perintah = cp db.127 /etc/bind/db.192

db.local ==> db.debian

dengan perintah = cp db.local /etc/bind/db.debian

setelah itu pindah db.192 & db. debian ke direktory /var/cache/bin , dengan perintah :
db.192
dengan perintah = mv db.192 /var/cache/bin
db.debian
dengan perintah = mv db.debian /var/cache/bin

masuk cd /var/cache/bin
Setelah itu edit file db.192 ,misal sebagai berikut pada:



@ IN NS dean.com

1.12.168 IN PTR dean.com

www IN PTR dean.com


Begitu juga dengan db.debian:
;

@ IN NS dean.com

@ IN A 192.168.12.1

www IN A 192.168.12.1




Save dengan tekan ctrl+x , pilih yes dengan ketik y


lalu restart /etc/init.d/bind9 restart